Turki menunda untuk memberi persetujuan akhir bagi keanggotaan Swedia dalam NATO, menuduh negara itu terlalu lunak terhadap demonstrasi dan kelompok anti-Islam yang dianggap Turki sebagai ancaman keamanan.
Kelompok yang dimaksud termasuk kelompok militan Kurdi yang telah melancarkan pemberontakan mematikan selama puluhan tahun di Turki.
Partai Pekerja Kurdistan atau PKK mengobarkan pemberontakan selama 38 tahun melawan Turki, menyebabkan puluhan ribu orang tewas. Partai itu ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa.
Turki menuduh Swedia terlalu lunak terhadap kelompok yang Ankara anggap sebagai ancaman keamanan. NATO sendiri ingin melibatkan Swedia ketika para pemimpin NATO bertemu di Lituania pada 11-12 Juli mendatang.
NATO memerlukan persetujuan dari semua anggota untuk menambah anggota baru dan Turki dan Hungaria adalah dua negara yang belum meratifikasi proposal keanggotaan Swedia.