"Jadi sekarang kita bangun IKN di sana, terus akan kita kembalikan lagi ke ini apa, ya sebagai hutan yang heterogen dengan pohon-pohon endemi asli Kalimantan," katanya.
Dalam acara tersebut, Gibran juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif untuk menghadapi tantangan perubahan iklim akibat pemanasan global.
“Ada bencana kekeringan ekstrem, banjir, kenaikan air laut, yang nanti dampaknya banyak, seperti gagal panen, dan lain-lain. Jadi, ini tantangan kita ke depan. Tantangannya sudah ada di depan mata dan kita harus segera bertindak,” kata Gibran.
Meski begitu, Gibran memastikan Indonesia adalah negara yang tangguh. Menurutnya, meskipun digempur pandemi Covid-19, resesi global, konflik geopolitik, perang dagang, perang tarif, pertumbuhan ekonomi dan inflasi Indonesia tetap terjaga.
“Pertumbuhan ekonomi kita tetap resilient di angka 4,7-4,8 persen di kuartal pertama (2025). Dan inflasinya juga terkendali year-on-year di angka 1,8 persen. Nah, ini pekerjaan rumah (PR) kita ke depan bagaimana kita bisa keluar dari middle income trap dengan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” ujarnya.
(Dhera Arizona)