"Selain itu ada pengembangan kota tua dan perubahan syarat PPSU dari lulusan SLTA menjadi SD. Karena yang kami butuhkan orang yang mau bekerja keras, bukan hanya yang ijazahnya tinggi," lanjutnya.
Kemudian persoalan banjir, Pramono akan meneruskan program sumur resapan atau kanalisasi, dan pengerukan pada sungai-sungai yang mengalami pendangkalan.
Dia juga mengusulkan peresmian Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan oleh Presiden RI sebagai fasilitas pengolahan sampah terbesar di dunia. Ia juga akan memantau persiapan di bulan Ramadan dan Idul Fitri, serta program di bidang olahraga dan pengembangan budaya Betawi.
"Kami juga menginginkan Jakarta mempunyai ikon identitas kebudayaan kedaerahan, seperti pada pintu gerbang pembatas antarkecamatan, antarkota yang dihiasi dengan ornamen Betawi," kata dia.
"Saya kira, jika nanti Jakarta bukan lagi sebagai ibu kota negara, maka akan jadi ibu kota ASEAN. Karena memang ibu kota ASEAN ada di sini. Selama ini tidak pernah kita branding jadi ibu kota ASEAN," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)