Perjanjian tersebut tidak mengharuskan Boeing mengaku bersalah. Kecelakaan penerbangan Lion Air pada 2018 dan Ethiopian Airlines pada 2019 menewaskan 346 orang.
"Penyelesaian ini adil dan transparan, serta melayani kepentingan publik," kata Departemen Kehakiman dalam pernyataannya, dilansir dari AFP pada Selasa (3/6/2025).
Namun, anggota keluarga dari beberapa korban kecelakaan pesawat 737 MAX mengecam kesepakatan tersebut karena dianggap sangat memihak Boeing.
"Kesepakatan non-penuntutan semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya dan jelas salah untuk kejahatan korporasi paling mematikan dalam sejarah AS," kata Paul Cassell, seorang pengacara yang mewakili kerabat korban. (Wahyu Dwi Anggoro)