"Hingga saat ini, tercatat lebih dari 4.200 jiwa meninggal dunia, 9.000 orang dinyatakan hilang, lebih dari 40 ribu orang mengungsi serta ribuan bangunan rusak parah," tuturnya.
Melihat besarnya kerugian akibat dampak banjir tersebut, kata dia, maka Pemerintah Indonesia sebagai salah satu negara sahabat Libya berencana dan turut serta meringankan penderitaan saudara-saudara sesama manusia di Libya.
"Bantuan ini salah satu komitmen pemerintah Indonesia tuk mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dalam ketahanan bencana, penanggulangan bencana adalah urusan bersama dan perlu kolaborasi multi pihak. Pemerintah Indonesia juga mengirimkan tim delegasi di Libya," katanya.
Dia menambahkan, peristiwa di Libya harus menjadi pembelajaran bagi Indonesia tuk terus menungkatkan kapasitas agar siap menghadapi perubahan iklim yang semakin nyata.
Adapun pelepasan bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia dan tim delegasi Indonesia tuk pemerintah Libya itu dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (2/10/2023) dinihari tadi. Hadir pula dalam kegiatan itu Duta Besar Libya tuk Indonesia.