sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indonesia Naik ke Peringkat 13 dalam Rantai Pasokan Baterai Global, Lewati Thailand dan Vietnam

News editor Ibnu Hariyanto
16/05/2025 12:47 WIB
Peringkat Indonesia di daftar rantai pasokan Baterai Lithium-Ion Global melesat di atas Vietnam dan Thailand. Indonesia naik empat tingkat ke peringkat 13.
Peringkat Indonesia di daftar rantai pasokan Baterai Lithium-Ion Global melesat di atas Vietnam dan Thailand. (foto: iNews Media Grup)
Peringkat Indonesia di daftar rantai pasokan Baterai Lithium-Ion Global melesat di atas Vietnam dan Thailand. (foto: iNews Media Grup)

IDXChannel- Peringkat Indonesia di daftar rantai pasokan Baterai Lithium-Ion Global melesat di atas Vietnam dan Thailand. Indonesia naik empat tingkat ke peringkat 13.

Data tersebut dirilis oleh BloombergNEF, dilihat Jumat (16/5/2025), Indonesia bersama Brasil mencatatkan kenaikan peringkat yang signifikan. Peneliti Metals and Mining Associate Ellie Gomes-Callus menjelaskan peningkatan itu disebabkan beberapa faktor.

"Brasil dan Indonesia mencatat kenaikan terbesar dalam peringkat edisi kelima ini. Pertumbuhan di seluruh pasar negara berkembang ini telah didorong oleh lonjakan permintaan dan peta jalan kebijakan yang ambisius. Namun, semua mata akan tertuju pada AS tahun ini, karena menunggu dampak dari kebijakan perdagangan pemerintahan Trump," ucapnya.

Selain Indonesia, peringkat China juga naik. Bahkan kini China menjadi negara peringkat pertama di rantai pasokan Baterai Lithium-Ion Global menggeser Kanada.

Harga listrik komersial yang rendah dan infrastruktur yang maju di China menjadi faktor utama dalam merebut kembali posisi teratas. Sementara Kanada tetap menjadi tempat pembangkit tenaga listrik bahan baku.

Kanada juga terus menawarkan lingkungan investasi yang stabil. Meski demikian, kenaikan skala produksui yang lebih lambat membuat Kanada sedikit melemahkan keunggulannya.

Sementara Amerika Serikat (AS) menempati posisi kedua bersama Kanada. Namun ancaman tarif AS dan pembatalan ambisi terkait iklim mengancam posisi AS. Tak hanya itu, tingginya biaya produksi di AS bisa mengalihkan investasi dari AS ke wilayah lain dan mengurangi permintaan domestik.

Pasar bahan baku baterai saat ini menghadapi kelebihan pasokan dan permintaan yang lebih lemah dari perkiraan. Meskipun demikian, pasokan bahan baku baterai yang dimurnikan tetap terkonsentrasi di China, meskipun ada upaya diversifikasi oleh negara-negara lain.

Daftar rantai pasokan baterai lithium-ion global BNEF merupakan penilaian tahunan terhadap 30 negara berdasarkan potensi mereka dalam membangun rantai pasokan yang aman, andal, dan berkelanjutan. Penilaian ini mencakup lima kategori utama yakni ketersediaan dan pasokan bahan baku utama, manufaktur sel dan komponen baterai, permintaan lokal untuk kendaraan listrik dan penyimpanan energi, infrastruktur, inovasi, dan industri, serta pertimbangan ESG (Environmental, Social, and Governance).

Kenaikan peringkat Indonesia mencerminkan upaya pemerintah dan sektor industri dalam memperkuat posisi negara dalam rantai pasokan baterai global. Dengan terus mendorong investasi dan kebijakan yang mendukung, Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci dalam industri baterai lithium-ion di masa depan.

(Ibnu Hariyanto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement