Di sisi lain, Kesepakatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemitraan komersial antara perusahaan Inggris dan Amerika, dengan sejumlah kesepakatan yang akan diumumkan.
Kunci di antara rencana tersebut adalah proposal dari grup nuklir AS, X-Energy, dan perusahaan energi Inggris, Centrica, untuk membangun hingga 12 reaktor nuklir modular canggih di Hartlepool, dengan potensi untuk memasok listrik ke 1,5 juta rumah dan menciptakan hingga 2.500 lapangan kerja.
Program yang lebih luas ini dapat bernilai hingga 40 miliar poundsterling dengan 12 miliar poundsterling difokuskan di timur laut Inggris.
Rencana lainnya yakni mencakup kerja sama perusahaan multinasional seperti Last Energy dan DP World dalam pembangunan reaktor mikro-modular di pelabuhan London Gateway. Proyek ini didukung oleh investasi swasta senilai 80 juta poundsterling.
Di tempat lain, Holtec, EDF, dan Tritax juga berencana untuk mengubah bekas pembangkit listrik tenaga batu bara Cottam di Nottinghamshire menjadi pusat data bertenaga nuklir.
Proyek ini diperkirakan bernilai 11 miliar poundsterling dan dapat menciptakan ribuan lapangan kerja konstruksi berketerampilan tinggi, serta lapangan kerja permanen dalam operasi jangka panjang. Selain pembangkit listrik, kemitraan baru ini mencakup kolaborasi dalam penelitian energi fusi, dan mengakhiri ketergantungan Inggris dan AS pada material nuklir Rusia pada tahun 2028.
Mengomentari perjanjian tersebut, Menteri Energi Ed Miliband mengatakan tenaga nuklir akan memasok listrik ke rumah-rumah kita dengan energi bersih yang dihasilkan dalam negeri, dan sektor swasta sedang membangunnya di Inggris, menghasilkan pertumbuhan dan lapangan kerja terampil yang bergaji tinggi bagi para pekerja.
Menteri Energi AS Chris Wright menggambarkan langkah ini sebagai kebangkitan nuklir, dengan mengatakan bahwa hal itu akan meningkatkan ketahanan energi dan memenuhi permintaan daya global yang terus meningkat, terutama dari infrastruktur AI dan data.
Sir Keir sebelumnya menginginkan Inggris kembali menjadi salah satu pemimpin dunia dalam bidang nuklir. Pada tahun 1990-an, tenaga nuklir menghasilkan sekitar 25 persen listrik Inggris, tetapi angka tersebut telah turun menjadi sekitar 15 persen, tanpa adanya pembangkit listrik baru yang dibangun sejak saat itu dan banyak reaktor tua di negara itu akan dinonaktifkan selama dekade berikutnya.
Pada November 2024, Inggris dan 30 negara lainnya menandatangani komitmen global untuk melipatgandakan kapasitas nuklir mereka pada tahun 2050. Dan awal tahun ini, pemerintah mengumumkan kesepakatan dengan investor swasta untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir Sizewell C di Suffolk.
Program nuklirnya juga mencakup reaktor modular kecil (SMR) pertama di Inggris, yang akan dibangun oleh perusahaan Inggris Rolls Royce.
(kunthi fahmar sandy)