Proses ini memakan waktu lama karena pihak berwenang harus memastikan bahwa setiap keputusan untuk menangguhkan pengiriman senjata yang sah secara hukum dan mematuhi undang-undang lisensi ekspor senjata, kata The Guardian.
Seorang juru bicara Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris membantah tuduhan tersebut.
"Tidak ada perubahan dalam pendekatan kami terhadap lisensi ekspor ke Israel. Kami terus meninjau aplikasi lisensi ekspor berdasarkan kriteria lisensi ekspor strategis secara kasus per kasus," kata mereka kepada surat kabar tersebut.
Pada Mei, mantan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan bahwa London tidak berencana untuk menghentikan pasokan senjata ke Israel.
Anggota parlemen dari Partai Buruh Inggris Fabian Hamilton mengatakan bahwa negara tersebut akan menghentikan penjualan senjata ke Israel dan Arab Saudi jika Partai Buruh memenangi pemilihan umum.
(Dian Kusumo Hapsari)