sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Alasan IDAI Minta Pemberian Parasetamol Cair Anak Dibatasi Sementara 

News editor Muhammad Sukardi
19/10/2022 11:25 WIB
Beredar kabar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melarang penggunaan paracetamol cair untuk anak terkait gangguan ginjal akut.
Parasetamol anak (Ilustrasi)
Parasetamol anak (Ilustrasi)

IDXChannel - Beredar kabar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melarang penggunaan paracetamol cair untuk anak terkait gangguan ginjal akut. Informasi ini tidak benar.

"Mohon maaf, tidak seperti itu beritanya," klarifikasi Ketua IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) dalam siaran virtual, Selasa (19/10/2022).

Dokter Piprim bercerita, ada kasus kakak-adik di Yogyakarta, si kakak diberikan paracetamol cair tapi tidak kenapa-kenapa. Namun, adiknya tidak minum obat apa-apa, dia kena gangguan ginjal akut dan meninggal dunia.

Dari kejadian tersebut, IDAI menarik kesimpulan bahwa tidak bisa menyatakan bahwa paracetamol cair itu adalah penyebab utama gangguan ginjal akut. "Belum tentu," terangnya.

"Makanya, perlu kehati-hatian dalam menyimpulkan (informasi). Walaupun saya menyebut sebagai kewaspadaan dini, enggak bisa kemudian diartikan melarang (penggunaan paracetamol cair)," tambah dr Piprim.

Di kesempatan itu, Ketua IDAI mengimbau kepada para orangtua agar sementara ini berhati-hati memberikan obat saat anak sakit. Jika gejala yang muncul tidak begitu parah, jangan langsung diberikan obat.

"Kalau si kecil demam dan itu karena cuaca, jangan langsung dikasih obat. Obatnya itu tidur, perbanyak istirahat, dan pastikan cairan tubuh tercukupi," sarannya.

"Kita kembali ke penanganan konservatif dulu, bisa juga meredakan demam dengan kompres air hangat di ketiak dan paha anak," tambah dr Piprim.

IDAI merekomendasikan untuk sementara ini, sampai bukti-bukti terkumpul, agar para orangtua menghindari pemberian obat paracetamol sirup untuk anak. Langkah tersebut dinilai sebagai bentuk kewaspadaan dini.

"Sebagai kewaspadaan dini, kemarin rapat dengan Menkes, kami harapkan hindari dulu penggunaan paracetamol sirup, belajar dari Gambia, selagi kita cari bukti-buktinya apakah Indonesia punya kasus seperti itu atau tidak," terang dr Piprim.

"Ini sekalian kami imbau ke masyarakat. IDAI merekomendasikan untuk sementara ini, sampai jelas buktinya, untuk menghindarkan obat-obatan seperti itu," tambahnya.

(NDA) 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement