Ia menambahkan, beberapa negara mengalami kenaikan kasus, akibat varian XBB. Namun lonjakan kasus, tidak diiringi dengan peningkatan kematian dan kenaikan jumlah perawatan di rumah sakit.
Di Indonesia sendiri, hingga Jumat (4/11/2022) tercatat sebanyak ada 12 kasus XBB terdeteksi. Menurut Syahril kenaikan kasus di Indonesia, disinyalir terjadi seiring dengan ditemukannya varian XBB.
"kenaikan kasus ini memang masih dalam batas-batas yang tidak menjadikan satu signifikan atau terlalu tinggi dibanding dengan kita subomicron dan lalu yaitu BA 4 maupun BA 5” jelas dr Syahril.
(DES)