IDXChannel - Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Shanghai pada Minggu (27/11/2022) lalu. Mereka berdemonstrasi meminta berakhirnya pembatasan kegiatan dalam kebijakan zero-Covid-19.
Bahkan, banyak yang menyerukan agar Presiden China Xi Jinping mengundurkan diri. Aksi tersebut bermula dari insiden terbakarnya apartemen di Urumqi yang menimbulkan sedikitnya 10 korban jiwa.
Masyarakat Urumqi pun melakukan protes kepada pemerintah setempat karena pembatasan kegiatan akibat kebijakan zero-Covid-19 menyebabkan upaya pertolongan tidak maksimal hingga menimbulkan korban jiwa. Protes di Kota Urumqi pun diikuti oleh berbagai kota besar di China.
Masyarakat China seperti sudah jenuh dengan kebijakan zero Covid-19 ketika negara-negara lain sudah mulai melonggarkan peraturan terkait penanganan virus corona tersebut. Bahkan, World Health Organization (WHO) memberikan pernyataan agar China memikirkan kembali strategi penanganan Covid-19.
Lalu, apa itu peraturan zero Covid-19 yang berlaku di China sejak awal pandemi? Berikut penjelasannya:
Aturan untuk Capai zero-Covid China
China merupakan salah satu negara yang paling berupaya menjadi anti-Covid-19. Hal itu dapat diukur dari pemerintah daerah harus menerapkan lockdown yang ketat, bahkan jika hanya ada sedikit kasus Covid-19.
Selain itu, negara tersebut bakal melaksanakan uji massal Covid-19 jika ada temuan kasus baru. Jika ada warga yang terpapar virus corona, harus isolasi mandiri di rumah atau tempat karantina yang disediakan pemerintah.
Tak berhenti sampai di situ, kegiatan bisnis dan sekolah harus tutup di area yang menjalankan lockdow. Begitu juga dengan pusat perbelanjaan, kecuali bagi ritel yang menjual makanan. Lockdown bakal dibuka jika sudah tidak ada lagi laporan penemuan kasus baru.
Akibat kebijakan zero Covid-19 itu, sebanyak 10 juta orang telah hidup dalam keterbatasan akibat lockdown. Beberapa pemerintah daerah bahkan menambahkan kebijakan ekstrem dengan memaksa pekerja tidur di dalam pabrik sehingga mereka tetap bisa bekerja selama karantina.
Pada awal November, pekerja di pabrik iPhone milik Foxcon yang berada di Zhengzhou melakukan aksi kabur secara massal. Mereka takut akan terjebak di dalam akibat kasus Covid-19 yang kembali meningkat.
Sebelumnya, pada Agustus, pekerja Ikea yang berada di Shanghai memaksa keluar dari toko untuk kabur dari upaya penguncian paksa oleh otoritas setempat.
Meskipun, sejumlah kebijakan mulai dilonggarkan. Seperti isolasi yang hanya delapan hari dibandingkan kebijakan sebelumnya sebanyak 10 hari. Adapun pelonggaran isolasi itu termasuk lima hari di pusat isolasi dan tiga hari di rumah.
China juga melonggarkan aturan terkait penerbangan internasional. Negara tersebut akhirnya memperbolehkan penerbangan internasional masuk untuk pertama kalinya pada Maret 2022.