Lelehan ini menyebar ke segala arah, sehingga sangat menyulitkan pembersihan. Kondisi puing juga berbeda-beda di setiap reaktor.
Tokyo Electric Power Company Holdings, atau TEPCO, yang mengelola pembangkit tersebut, mengatakan sekitar 880 ton puing bahan bakar masih berada di tiga reaktor, tetapi beberapa ahli mengatakan jumlahnya bisa lebih besar.
Proyek pembersihan awalnya direncanakan akan dimulai pada akhir 2021, tetapi tertunda karena masalah teknis. Beberapa ahli mengatakan upaya ini akan membutuhkan waktu hingga 100 tahum namun pemerintah optimistis proyek pembershian hanya akan memakan waktu 30-40 tahun.
Sejumlah pihak mendorong agar reaktor dikubur, seperti di PLTN Chernobyl setelah ledakannya pada 1986. Namun, usulan tersebut ditolak karena lokasi PLTN Fukushima Daiichi yang berada di dekat laut dan zona rawan gempa bumi dan tsunami. (Wahyu Dwi Anggoro)