Jim Smith, seorang ilmuwan lingkungan dari University of Portsmouth di Inggris, mengatakan bahwa risiko yang ditimbulkan untuk negara-negara di sekitar Samudra Pasifik sangat kecil.
“Saya tidak mau mengatakan nol, tapi mendekati nol,” katanya.
“Pulau terdekat berjarak sekitar 2.000 kilometer," tambahnya.
Meski demikian, negara-negara seperti China, Taiwan dan Korea Selatan telah menyatakan keprihatinannya terkait rencana Jepang. Asosiasi Laboratorium Kelautan Nasional Amerika Serikat (AS) juga menyuarakan penolakannnya terhadap rencana pelepasan tersebut.
“Orang-orang yang mempromosikan hal ini – pengolahan air dan kemudian melepaskannya ke laut – belum dapat meyakinkan kami bahwa ini aman untuk kesehatan laut dan kesehatan manusia,” kata Robert Richmond, ahli biologi kelautan dari Hawaii University.
Richmond adalah salah satu dari lima ilmuwan yang ditunjuk Forum Kepulauan Pasifik untuk mempelajari rencana pelepasan air limbah nuklir dari Fukushima ke laut. Richmond mengatakan masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab tentang tritium dan karbon-14.
Menurut Richmond, tritium memancarkan radiasi yang dapat merusak DNA. TEPCO mengatakan konsentrasi tritium dalam air yang diolah melepaskan dosis radiasi yang lebih rendah daripada yang dialami oleh seseorang yang terbang bolak-balik dari New York ke Tokyo.