"Yang kami rasakan dari pemerintah sekarang tidak beda dengan pemimpin sebelumnya (sebelum Anies). Kami bersurat, rapat, pendekatan, tapi yang berbeda adalah kedekatan. Seperti ada jarak pemerintah dengan rakyatnya atau warganya," ujar Topas.
Topas juga bercerita bahwa setelah beberapa blok, seperti Blok D dan E di Kampung Susun Akuarium terbangun, banyak warga yang saat ini terluntang-lantung karena belum bisa menempati unit.
"Rasanya seperti kehilangan pemimpin saya. Tampak sekali politik itu, ketika ditinggal pemimpin sebelumnya, yang kami rasakan saat ini adalah menuju tahun politik 2024. Berharap pemimpin itu ada ketika 2017-2022," ungkapnya.
"Satu hal yang saya ingat dari Pak Anies, memanusiakan manusia. Saya jadi manusia 2017-2022, setelah itu tidak jadi manusia lagi. Saya tidak menyalahkan pemerintah sekarang, tapi saya membedakan ditinggal gubernur sebelumnya," lanjutnya.
(SLF)