"Pada bulan Desember sudah ada tren penurunan, sebelumnya mulai meningkat di Juli-November 2022. Belum ditemukan campak pada tahun 2023 di Jakarta. Tidak ada kematian pada 253 kasus campak di Jakarta semua didiagnosis dini dari hasil tracing teman-teman puskesmas," ucapnya.
Lebih lanjut, Ngabila mengatakan, kasus positif campak banyak ditemukan di wilayah padat penduduk hingga cakupan imunisasi rendah.
"Campak positif banyak ditemukan pada daerah cakupan imunisasi rendah, wilayah padat penduduk, sanitasi dan gizi kurang, banyak suspek diperiksakan lab darah campak (surveilans dan tracing berjalan baik), dan wilayah perbatasan dengan Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Debotabek)," tuturnya.
(YNA)