IDXChannel - Melonjaknya kasus COVID-19 di China setelah Beijing mencabut kebijakan nol-COVID-19, dapat menciptakan potensi varian baru virus corona, demikan peringatan pakar kesehatan.
China mengumumkan pekan ini, para wisatawan yang masuk ke negara itu, mulai 8 Januari tidak lagi diwajibkan dikarantina. Ini adalah pembatalan kebijakan besar terbaru dari pembatasan ketat yang membuat China sebagian besar tertutup bagi dunia sejak dimulainya pandemi.
Sementara Komisi Kesehatan Nasional negara itu berhenti mengeluarkan angka kasus harian, pejabat di beberapa kota memperkirakan ratusan ribu orang telah terinfeksi COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir. Rumah sakit dan krematorium di seluruh negeri dilaporkan telah kewalahan.
Dengan varian virus yang kini bersirkulasi dan mampu menginfeksi hampir 20 persen populasi dunia, banyak warga Cina yang belum memiliki kekebalan dari infeksi sebelumnya dan banyak yang belum divaksinasi, mengkhawatirkan negara lain dan pakar, Cina akan menjadi lahan subur bagi varian baru.
Antoine Flahault, direktur Institut Kesehatan Global di Universitas Jenewa, mengatakan kepada AFP bahwa setiap infeksi baru meningkatkan kemungkinan virus akan bermutasi.