Pejabat kesehatan melakukan penyelidikan epidemiologis, manajemen pelacakan kontak erat, investigasi tempat terkait epidemi dan pemusnahan hewan di lokasi.
"Sejauh ini tidak ditemukan hal yang mencurigakan pada kontak erat," tulis pernyataan dilansir melalui Andolu, Rabu (29/3/2023).
Otoritas mengatakan kasus tersebut diyakini sebagai kasus "sporadis" dan "pada tahap ini risiko penularan virus kecil."
Akan tetapi, otoritas kesehatan meminta masyarakat setempat agar "menjauhi kontak langsung dengan unggas hidup dan unggas mati dalam kehidupan sehari-hari, menjaga diri, memperhatikan kebersihan makanan, memisahkan daging mentah dan masak serta memasak daging sampai matang sebelum dikonsumsi."
"Orang dengan gejala pernapasan seperti nyeri harus menggunakan masker dan segera mungkin melakukan pengobatan," katanya.
(DKH)