Syahril melanjutkan, sebagai satu negara yang besar, penting bagi kita untuk memiliki stok obat. Jadi, jika suatu saat kejadian serupa gangguan ginjal akut terjadi lagi, Indonesia sudah aman dan bisa dengan sigap mengatasi penyakit.
"Sebagai negara besar, kita harus punya stok obat. Jadi, 100 vial Fomepizole yang diproyeksi jadi obat stok, akan jadi obat antidotum yang kita miliki," terangnya.
"Lagipula, obat stok ini tetap aman diberikan ke masyarakat jika masa kadaluarsanya terjaga," tambah Syahril.
Perlu diketahui, Indonesia secara total telah memiliki 246 vial Fomepizole dari berbagai negara. Sebanyak 30 vial dibeli dari Singapura, sisanya 200 vial hibah dari Jepang dan 16 lainnya hibah dari Australia.
"Sebanyak 200 vial sudah kami distribusikan ke 21 rumah sakit di 34 provinsi, yang mana sebelumnya baru ke-14 rumah sakit," ungkap syahril.
(DES)