Anang meminta masyarakat tidak perlu khawatir untuk menggunakan jasa transportasi Transjakarta karena manajemen selalu memastikan adanya kesiapan armada sebelum dan sesudah beroperasi sekaligus memperhatikan protokol kesehatan pada interior dan eksterior armada.
Lebih lanjut, Anang menjelaskan kejadian berawal pada bus yang pada saat kejadian tidak sedang dalam pelayanan dan tidak berpenumpang mengarah ke titik awal keberangkatan di Halte Kota (Koridor 1) setelah melakukan split out.
"Di tengah perjalanan bus mengalami turbo heating sehingga sistem bus secara otomatis menyalakan sinyal APAR pada kabin mesin sehingga terlihat seperti kepulan asap," tuturnya.
(IND)