sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kebakaran di LA Jadi Bencana Paling Merugikan dalam Sejarah AS, Tembus USD150 Miliar

News editor Febrina Ratna Iskana
12/01/2025 07:33 WIB
Kebakaran hutan dan pemukiman di Los Angeles (LA), California, bisa menjadi bencana paling merugikan dalam sejarah Amerika Serikat (AS).
Kebakaran di LA Jadi Bencana Paling Merugikan dalam Sejarah AS, Tembus USD150 Miliar. (Foto: AP)
Kebakaran di LA Jadi Bencana Paling Merugikan dalam Sejarah AS, Tembus USD150 Miliar. (Foto: AP)

Sementara itu, kebakaran hutan di LA yang dipicu oleh angin kencang Santa Ana dan kekeringan ekstrem masih belum terkendali hingga Sabtu (11/1/2025). Itu berarti jumlah akhir kerugian akibat kebakaran kemungkinan akan meningkat secara substansial.

"Sebagai perbandingan, total kerusakan dan kerugian ekonomi dari bencana kebakaran hutan ini dapat mencapai hampir 4 persen dari PDB tahunan negara bagian California," kata Porter dari AccuWeather.

Dalam sebuah laporan pada Jumat, Moody's menyimpulkan bahwa kebakaran hutan dan pemukiman di LA akan terbukti menjadi yang paling merugikan dalam sejarah AS, khususnya karena kebakaran tersebut telah melanda daerah padat penduduk dengan real estate mewah.

Moody's mencatat negara bagian tersebut sebenarnya tidak asing dengan kebakaran hutan besar. Namun, kebakaran sebelumnya terkonsentrasi di daerah pedalaman yang tidak padat penduduk.

Hal itu menyebabkan lebih sedikit kerusakan per hektar, dan kerusakan terjadi pada rumah-rumah yang lebih murah.

(Jajaran mobil dan pemukiman di Los Angeles, California, hangus akibat kebakaran hutan sejak Selasa (7/1/2025. Foto: AP)

Namun kali ini, peristiwa tersebut menjadi salah satu kebakaran terbesar di AS dan telah menghancurkan ribuan properti di Pacific Palisades dan Malibu, tempat tinggal banyak bintang dan eksekutif Hollywood yang nilai propertinya mencapai jutaan dolar AS. Banyak selebritas yang kehilangan rumah akibat kebakaran tersebut.

"Skala dan intensitas kebakaran, dikombinasikan dengan jejak geografisnya, menunjukkan biaya yang sangat mahal, baik dari segi korban manusia maupun kerugian ekonomi," tulis analis Moody's.

Namun, laporan tersebut tidak menyertakan estimasi awal biaya kerusakan akibat kebakaran hutan. AccuWeather menyebut butuh beberapa bulan sebelum penghitungan konkret kerugian finansial akibat kebakaran hutan tersebut.

“Kita masih dalam tahap awal bencana ini," ujar Porter.

(Febrina Ratna)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement