Judha menuturkan, ratusan WNI memilih menetap di Lebanon meski ada ketegangan situasi geopolitik di Timur Tengah, dengan berbagai alasan.
Misalnya, terdapat sejumlah mahasiswa yang tidak ingin dievakuasi karena berpotensi putus kuliah. Selain itu juga lantaran pihak universitas masih mengategorikan kawasannya dalam status keamanan.
"Bagi yang mahasiswa khususnya bagi yang kuliah di wilayah Lebanon Utara yang wilayah yang relatif aman. Jadi memang minimal ada serangan Israel di sana, pihak kampus memang belum menetapkan status level. Jadi mereka khawatir kalau ikut evakuasi nanti dianggap putus kuliah," katanya.
(Dhera Arizona)