Dia mengatakan, pihaknya memahami bahwa MER-C memiliki kebijakan untuk tetap mempertahankan relawannya di Gaza. Terutama dalam membantu dalam tugas-tugas kemanusiaan sehingga pihaknya melakukan koordinasi terkait penempatan relawan yang ada di Gaza.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan MER-C terkait dengan penempatan relawan MER-C yang ada di gaza. Yang penting adalah para relawan memahami risiko yang ada dan MER-C punya rencana kontigensi jika terjadi sesuatu dengan para relawannya," ucapnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, MER-C sendiri telah mengirimkan sebanyak tiga batch relawan secara rotasi. Namun, untuk batch ketiga terhambat karena penutupan Rafah.
Sehingga sejak proses terhambat karena serangan Israel ke Rafah, Selama ini proses rotasi entri dan exit itu menggunakan Border Rafah dari Gaza menuju ke Mesir.
"Sejak proses terhambat kami dari Kemlu telah meningkatkan koordinasi dengan MER-C dan WHO yang ada di Jenewa termasuk emergency WHO di lapangan," tuturnya.
(YNA)