sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kepala BNPB Pastikan Tak Ada Aktivitas Manusia di Radius 7 Km dari Gunung Lewotobi 

News editor Binti Mufarida
08/11/2024 11:26 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memastikan dalam radius 7 Kilometer (Km) dari Gunung Lewotobi Laki-Laki akan dikosongkan, tidak ada aktivitas manusia.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto  (BNPB)
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (BNPB)

IDXChannel -  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan dalam radius 7 Kilometer (Km) dari Gunung Lewotobi Laki-Laki akan dikosongkan, tidak ada aktivitas manusia.

"Jadi kami pastikan dalam radius 7 km ini betul-betul tidak ada aktivitas manusia di situ sehingga harus direlokasi. Ini sudah mulai dilaksanakan pendataan, kemudian juga sedang menentukan tempat yang tepat untuk dilakukan relokasi," kata Suharyanto, dikutip Jumat (8/11/2024).

Pasalnya, Suharyanto mengatakan relokasi ini merupakan hasil kajian dari tinjauan Kepala BNPB bersama dengan Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Hadi Wijaya di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur pada hari sebelumnya.

Desa ini terletak 4 km dari puncak Lewotobi Laki-laki. Diketahui dari jejak lontaran material vulkanik pada erupsi tanggal 4 November yang lalu, salah satunya menyisakan lubang dengan diameter 13 meter dengan kedalaman empat meter.

"Mendengar penjelasan dari Kepala Pusat PVMBG terkait lokasi terdampak erupsi, pengungsian ini diperkiraan akan berjalan lama, karena masyarakat di bawah lingkaran 7 km ini tidak boleh kembali ke tempatnya masing-masing walaupun berada di luar zona bahaya," kata Suharyanto.


Oleh karena itu, Suharyanto mendorong tim penanganan bencana erupsi Gunung api Lewotobi Laki-laki untuk memulai langkah rehabilitasi dan rekonstruksi tanpa menunggu masa tanggap darurat selesai.

Pada saat ini tim satgas penanganan erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki mulai melaksanakan pendataan terhadap masyarakat terdampak. Berjalan paralel dengan upaya pendataan tersebut juga dilakukan survei lokasi relokasi bersama dengan pihak pemerintah daerah setempat.

Suharyanto juga menyampaikan, warga terdampak yang saat ini tinggal di pos pengungsian, dapat mengajukan dana tunggu hunian untuk dipakai menyewa hunian sementara di luar pengungsian. Nilainya sebesar 500 ribu rupiah per bulan per keluarga.

"Kami targetkan pengerjaan relokasi ini bisa diselesaikan dalam enam bulan sehingga dana tunggu hunian yang diterima oleh warga sebesar tiga juta rupiah per Kepala Keluarga," kata Suharyanto.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement