IDXChannel - Jalur Gaza menderita kerusakan infrastruktur penting senilai USD18,5 miliar atau sekitar Rp300 triliun dalam empat bulan pertama pemboman Israel yang dimulai pada Oktober 2023.
Menurut laporan gabungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Bank Dunia, angka tersebut setara dengan 97% produk domestik bruto (PDB) Palestina yang mencakup wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Perbaikan diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun.
“Dampak kumulatif terhadap kesehatan fisik dan mental merupakan dampak paling parah," kata Bank Dunia, dilansir dari Reuters pada Jumat (5/4/2024).
"Anak-anak termuda diperkirakan akan mengalami dampak yang terasa hingga seumur hidup,” lanjut lembaga keuangan internasional tersebut.
Lebih dari satu juta warga Gaza kini tidak mempunyai rumah. 75% penduduk wilayah tersebut terpaksa mengungsi.