sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ketua BRICS Lawan Ancaman Tarif Trump, Dorong Dedolarisasi

News editor Wahyu Dwi Anggoro
08/07/2025 11:23 WIB
Presiden Brasil Lula da Silva mengecam ancaman tarif tambahan 10 persen oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada negara pendukung kelompok BRICS.
Ketua BRICS Lawan Ancaman Tarif Trump, Dorong Dedolarisasi. (foto: X/@lulaofficial)
Ketua BRICS Lawan Ancaman Tarif Trump, Dorong Dedolarisasi. (foto: X/@lulaofficial)

IDXChannel - Presiden Brasil Lula da Silva mengecam ancaman tarif tambahan 10 persen oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada negara pendukung kelompok BRICS.

Dilansir dari The Financial Times pada Selasa (8/7/2025), Brasil memegang Presidensi BRICS tahun ini. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS digelar di Rio de Janeiro pada 6-7 Juli kemarin.

Di tengah berjalannya KTT BRICS, Trump mengumumkan tarif tambahan 10 persen untuk pendukung BRICS. Dia menyebut kelompok itu menjalankan kebijakan anti-AS.

"Dunia sudah berubah. Kita tidak butuh seorang kaisar. Kita adalah negara-negara berdaulat," kata Lula seusai KTT BRICS.

"Ini adalah sekumpulan negara yang ingin menemukan cara lain untuk mengatur dunia dari perspektif ekonomi. Saya pikir itulah sebabnya BRICS membuatnya tidak nyaman," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Lula menyatakan dukungannya terhadap upaya untuk mengurangi dominasi dolar AS. Dia menggarisbawahi upaya dedolarisasi harus dilakukan secara hati-hati.

"Dunia perlu menemukan cara agar hubungan perdagangan kita tidak harus melalui dolar," kata Lula.

"Jelas, kita harus melakukannya dengan hati-hati. Bank sentral harus membahasnya satu sama lain. Itu adalah sesuatu yang terjadi secara bertahap hingga terkonsolidasi," katanya.

Awal tahun ini, Trump sempat mengancam akan mengenakan tarif 100 persen ke negara anggota BRICS jika mereka melakukan upaya dedolarisasi. Sejumlah negara BRICS, seperti China dan Rusia, mendorong berakhirnya dominasi dolar di sistem ekonomi dunia. (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement