“Karena saya merasa bukan hanya program kampanye saya saja yang bagus, jadi kita harus realisasikan kedepan bersama-sama,” tambahnya.
Akbar mengibaratkan Hipmi seperti sekolah, sehingga kepemimpinan ketua nya tidak boleh lebih dari tiga tahun dan tidak boleh lebih dari satu periode.
“Hipmi itu mempersiapkan kader-kader terbaik untuk didorong agar berkompetisi di tempat lain, baik di dunia usaha ataupun politik. Pada saat mendorong kader, tidak ada perpecahan di Hipmi karena kami adalah keluarga besar, seperti yang diajarkan ‘founding fathers’ kami untuk melatih kepemimpinan nasional dengan cara bertanding untuk bersanding dan kami sekarang buktikan bersama,” kata Akbar.
Hipmi dikenal dengan banyaknya anggota yang terjun ke dunia politik, seperti Sandiaga Uno, Bahlil Lahadalia dan Erick Thohir. Akbar ingin membangun Hipmi untuk kader-kadernya tidak hanya sukses di dunia politik, tetapi juga bisa berkontribusi membangun bangsa dalam aspek perekonomian.
“Artinya bagaimana perusahaan bisa tumbuh dan hadir memberikan lapangan pekerjaan seluas-luasnya, karena ini membantu negara dalam aspek perekonomian. Inilah yang menurut kami kader terbaik kami bukan didorong hanya sebanyak-banyaknya jadi menteri, tetapi jadi orang terkaya di Indonesia,” pungkasnya.