"Jadi kita perlu hati-hati bahwa ini hal short term dulu, kecuali ada yang luar biasa nanti kita lihat dulu, kita selalu amati perubahannya," sambung Tutuka.
Kendati demikian, Tutuka menuturkan bahwa pihaknya sudah melakukan simulasi-simulasi dampak eskalasi konflik di Timur Tengah terhadap harga minyak, termasuk mengenai berbagai parameter seperti kurs, ICP (Indonesian Crude Oil Price) atau harga patokan minyak mentah Indonesia, serta faktor-faktor lainnya.
"Itu (simulasi) yang akan kami sampaikan untuk pihak terkait, kemudian diharapkan bisa jadi pengambilan keputusan," pungkas Tutuka.
(SAN)