Setelah air surut, warga menunggu bantuan datang. Keluarga dari Pasaman kemudian tiba dan membantu mereka berjalan keluar melalui lumpur hingga mencapai jembatan dan lokasi aman lainnya.
Neng baru menengok rumahnya pada Rabu (3/12/2025) atau enam hari setelah kejadian. Sebagian rumahnya sudah tertimbun lumpur, termasuk dua mobil yang terparkir di dalamnya.
"Hati saya hancur. Rumah sudah tertinggung lumpur. Tidak ada lagi yang bisa diselamatkan," kata dia.
Di posko, dia sudah tinggal selama satu minggu. Rasa trauma masih membekas. Suaminya yang bekerja di pabrik sawit mendapat izin khusus untuk mengurus keluarga setelah rumah mereka dinyatakan rusak total.
Neng mengaku sudah tidak bisa lagi tinggal di rumahnya saat ini walaupun nantinya bisa diperbaiki karena masih trauma.
(NIA DEVIYANA)