IDXChannel - Sri Lanka menutup kantor-kantor pemerintah dan sekolah-sekolah karena jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor meningkat menjadi 56 orang, dan lebih dari 600 rumah rusak, menurut para pejabat.
Dilansir dari laman Al Jazeera Jumat (28/11/2025), Sri Lanka mulai dilanda cuaca buruk pada minggu lalu dan kondisinya memburuk pada Kamis dengan curah hujan lebat sehingga membanjiri rumah, ladang, jalan serta memicu tanah longsor.
Adapun lebih dari 25 orang tewas pada hari Kamis akibat tanah longsor di wilayah perkebunan teh pegunungan tengah Badulla dan Nuwara Eliya atau sekitar 300 km (186 mil) di sebelah timur ibu kota, Kolombo. Sedangkan 21 orang lainnya dinyatakan hilang dan 14 orang luka-luka di wilayah Badulla dan Nuwara Eliya, menurut pusat penanggulangan bencana pemerintah.
Karena kondisi cuaca semakin memburuk, pemerintah pun mengumumkan penutupan semua kantor pemerintahan dan sekolah-sekolah pada hari Jumat. Bahkan, akibat hujan lebat, sebagian besar waduk dan sungai meluap sehingga menghalangi jalan.
Pihak berwenang juga menghentikan kereta penumpang dan menutup jalan di wilayah Sri Lanka itu usai batu, lumpur, dan pohon memenuhi jalanan dan rel kereta api di beberapa daerah.
Televisi lokal menayangkan sebuah helikopter Angkatan Udara menyelamatkan tiga orang yang terdampar di atap sebuah rumah yang terkepung banjir pada hari Kamis, sementara Angkatan Laut dan Kepolisian menggunakan perahu untuk mengangkut warga.
Rekaman pada hari Kamis juga memperlihatkan sebuah mobil tersapu banjir di dekat kota Ampara di bagian timur sehingga menewaskan tiga penumpang.
(kunthi fahmar sandy)