sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Korlantas Polri Proyeksi Puncak Arus Mudik dan Balik Nataru Terjadi Dua Kali, Cek Tanggalnya

News editor Achmad Al Fiqri
27/11/2025 13:28 WIB
Korlantas Polri memprediksi arus mudik dan balik musim Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 terjadi dua waktu. Namun, prediksi ini bisa berubah jika ada WFA/WFH.
Korlantas Polri Proyeksi Puncak Arus Mudik dan Balik Nataru Terjadi Dua Kali, Cek Tanggalnya. (Foto: Achmad Al Ghazali/Inews Media Group)
Korlantas Polri Proyeksi Puncak Arus Mudik dan Balik Nataru Terjadi Dua Kali, Cek Tanggalnya. (Foto: Achmad Al Ghazali/Inews Media Group)

IDXChannel - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memprediksi arus mudik dan balik musim Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 terjadi dua waktu. Namun, prediksi ini bisa berubah bila ada kebijakan Work from Anywhere (WFA) atau  Work From Home (WFH) dari pemerintah.

Prediksi itu disampaikan Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/11/2025).

"Prediksi puncak itu ada dua kali. Prediksi puncak mudik pertama, itu tanggal 20 (Desember). dan prediksi puncak mudik kedua Operasi Lilin itu adalah tanggal 24 (Desember)," ucap Agus dalam rapat.

Kendati begitu, Agus berkata, prediksi ini bisa meleset bila ada kebijakan WFA dan WFH pada 22, 23 atau 24 Desember 2025. Bila ada kebijakan ini, ia menilai, pengendara ajan lebih dulu meninggalkan Jakarta baik ke arah Trans Jawa maupun Sumatera.

"Termasuk juga arus baliknya juga demikian. Jadi arus balik itu mungkin bisa 2 kali, pertama adalah prediksi kami dengan stakeholder yang sudah kami rapat itu tanggal 28 (Desember), termasuk juga dipenyeberangan, termasuk juga di tol, arteri, dan arus balik yang kedua adalah tanggal 4 (Januari 2026)," ucap Agus.

Meski demikian, Agus menekankan, prediksi ini bisa berubah bila ada kebijakan WFA dan WFH pada tanggal 29, 30, 31 Desember. Agus pun menyampaikan, pihaknya akan membahas lebih lanjut persiapan operasi nataru.

"Kami masih rapat dengan Mabes Polri, Kementerian, sehingga rumusan yang telat untuk kebijakan dalam rangka Operasi Lilin, kami akan sampaikan lebih lanjut," kata Agus.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement