Penurunan ekspor Korsel selama 20 hari pertama di April 2025 menunjukkan dampak yang nyata dari kebijakan tarif ini. Total ekspor turun 5,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan ekspor mobil turun 6,5 persen dan suku cadang turun 1,7 persen, terutama karena penurunan pengiriman ke AS.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah Korsel sudah mengumumkan bantuan darurat untuk industri otomotif. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari tarif terhadap sektor yang selama ini menjadi salah satu penopang utama ekspor negara tersebut ke AS.
Sementara itu pada 2024, nilai ekspor mobil Korea Selatan ke Amerika Serikat mencapai USD34,7 miliar. Angka ini mewakili hampir separuh dari total ekspor mobil Korsel yang didominasi oleh Hyundai dan Kia.
Selain isu perdagangan, Ahn mengatakan Korsel siap jika masalah biaya pertahanan ikut dibahas. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan keinginannya untuk membuka kembali pembicaraan terkait pembagian biaya kehadiran 28.500 tentara AS di Korea Selatan.
(Ibnu Hariyanto)