Kepala Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Mark Rutte langkah tersebut menunjukkan keputusasaan Rusia. Moskow disebut kehilangan 600.000 tentara dalam invasi ke Ukraina sejak 2022.
"Ini adalah tanda keputusasaan Putin yang semakin meningkat," kata Rutte.
Pyongyang sebelumnya membantah telah mengirim pasukan untuk membantu operasi militer Rusia di Ukraina. Di sela-sela pertemuan BRICS yang digelar di Rusia pekan lalu, Putin menolak mengonfirmasi kabar tersebut.
"Pengerahan pasukan Korut terjadi lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya," kata Wakil Direktur Badan Intelijen Korsel (NIS) Hong Jang-won kepada kantor berita Yonhap.
"Tampaknya Rusia dan Korut telah mempercepat langkah mereka sejak rencana tersebut bocor ke publik," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)