Kramat Tunggak pernah terkenal hingga se-Asia Tenggara sebagai lokalisasi pelacuran terbesar. Hingga 1999, menjelang lokalisasi ini ditutup, ada sekitar 258 germo dan 1.615 pelacur bekerja di area tersebut. Mereka menempati 277 unit bangunan dengan 3.546 kamar.
Kramat Tunggak mulai dirapikan pada 2001, oleh Sutiyoso yang saat itu menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Proses penutupan lokasasi dilaporkan aman, tanpa perlawanan, para pekerja seks dan mucikari juga mendapatkan ganti rugi.
Itulah ulasan singkat ihwal berapa biaya pembangunan masjid Jakarta Islamic Center, berikut sejarah pendek tentang lokalisasi yang pernah berjaya pada masanya. (NKK)