IDXChannel - Negara berkembang yang rentan terhadap bencana perubahan iklim perlu bekerja sama dengan investor, negara kaya, dan bank pembangunan. Itu karena biaya untuk antisipasi perubahan iklim cukup besar.
Dilansir dari Reuters pada Selasa (08/11/2022), terdapat laporan yang dirilis menjelang pembicaraan tentang keuangan perubahan iklim pada KTT COP 27 di Mesir. Laporan tersebut terkait upaya mengurangi emisi, meningkatkan ketahanan, menangani kerusakan akibat perubahan iklim, dan memulihkan alam dan lahan.
Laporan tersebut menyatakan total kebutuhan investasi tahunan negara-negara berkembang akan mencapai USD2,4 triliun pada 2030. Setengahnya berasal dari pembiayaan eksternal dan sisanya dari sumber publik dan swasta di negara-negara tersebut. Untuk sat ini investasi baru mencapai sekitar USD500 juta.
Peningkatan investasi terbesar harus datang dari sektor swasta, baik domestik maupun asing, sementara aliran tahunan dari bank pembangunan harus tiga kali lipat, katanya. Pinjaman lunak, yang menawarkan persyaratan yang lebih menguntungkan daripada pasar, juga harus ditingkatkan.