sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lebaran 2024, Mensos Risma Berangkat ke Paris Berbagi Pengalaman Indonesia Tangani Bencana

News editor Widya Michella
11/04/2024 10:02 WIB
Kementerian Sosial Indonesia telah menyiapkan sistem lumbung sosial sebanyak 613 lumbung sosial yang tersebar di 29 provinsi.
Lebaran 2024, Mensos Risma Berangkat ke Paris Berbagi Pengalaman Indonesia Tangani Bencana  (FOTO:MNC Media)
Lebaran 2024, Mensos Risma Berangkat ke Paris Berbagi Pengalaman Indonesia Tangani Bencana (FOTO:MNC Media)

IDXChannel – Lebaran 2024 menjadi momen untuk saling bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarga tercinta di rumah. Namun berbeda dengan, Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini  yang menggunakan waktunya untuk menjadi pembicara pembuka hari kedua dalam Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Perancis Rabu (10/4) kemarin.

Forum bertema “Critical Infrastructure Resilience" ini dilatarbelakangi adanya peningkatan bencana terkait global warming  seperti badai, banjir, longsor, kebakaran, dan  gempa yang memengaruhi kemampuan infrastruktur dalam menjalankan fungsinya. Serta bagaimana akibat dari kegagalan infrastruktur, bencana alam, pandemi, dan serangan cyber. 

Sebelum menjadi Menteri Sosial, Tri  Rismaharini  sudah diundang OECD terkait Pembangunan Kota Surabaya. Dan dalam tiga tahun terakhir Mensos Risma sudah berkali-kali diundang OECD sebagai pembicara dengan topik mulai dari: Inklusivitas Sosial, Startup yang berdampak Sosial, Global Value Chain, sampai dengan Forum Infrastruktur seperti hari  Rabu ini. 

Pada kesempatan tersebut  Mensos Risma memaparkan bagaimana memastikan ketahanan infrastruktur terhadap cuaca untuk semua wraga masyarakat.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang berada di ring of fire atau gugusan gunung berapi. Pemanasan global telah membawa dampak bagi Indonesia seperti banjir, kekeringan, gelombang panas, badai, hilangnya potensi ekonomi di bidang pertanian dan pariwisata serta ancaman terhadap kesehatan masyarakat. 

Selain itu Indonesia menghadapi berbagai bencana alam seperti gempa bumi, erupsi gunung api dan tsunami Selama tahun 2023, Indonesia menghadapi sekitar  5.400 bencana alam seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi, banjir, cuaca ekstrem, longsor dan kebakaran hutan. Kondisi geografi dan kerentanan dalam menghadapi bencana tersebut membuat Indonesia harus punya ketahanan terhadap bencana mengingat potensi gangguan dan risiko kegagalan infrastruktur.  

"Kementerian Sosial Indonesia telah menyiapkan sistem lumbung sosial sebanyak 613  lumbung sosial yang tersebar di 29 provinsi. Selain itu juga menyiapkan buffer stock atau stok penyangga yang tersebar di 328 kota/kabupaten untuk membantu logistik di saat terjadi bencana dan pasca bencana,"kata Risma dikutip Kamis (11/4/2024).

"Isinya mulai dari makanan, pakaian, tenda, pengolahan air minum, dapur umum, sarana kebersihan seperti mesin cuci, sistem penerangan menggunakan energi matahari, dan toilet portabel. Logistik tersebut dibutuhkan untuk kehidupan keseharian dapat tetap berlangsung,"sambungnya.

Di samping itu, Risma mengatakan bahwa Kemensos juga menyiapkan trauma healing, tempat ibadah sementara, dan sekolah darurat  yang dapat dilaksanakan di saat penanganan bencana. Pada penanganan pasca bencana, pihaknya juga memberikan bantuan rumah tahan gempa, pelatihan  usaha dalam kondisi yang baru dimulai, untuk membantu masyarakat dalam memulihkan kehidupannya.

"Dalam hal pengendalian penanganan dampak bencana, Kementerian Sosial menghimpun 25.008 Tagana atau Taruna Siaga Bencana dan dibantu 49.916 pendamping sosial yang terhubung dalam sistem Command Center secara digital. Integrasi dengan BMKG telah memungkinkan untuk menggerakkan sumber daya,  seperti dari pemberian perintah dari direktorat-direktorat di Kementerian Sosial, 37 unit pelaksana teknis  (sentra dan balai besar), sampai ke Tagana dan Pendamping Sosial, serta memungkinkan setiap sumber daya manusia dapat memberikan laporan secara cepat sekitar 10 menit,"ucapnya.

Sementara itu, Moderator OECD Elsa Pilichowski berpendapat negara-negara OECD harus saling belajar satu-sama lain. Indonesia adalah salah satu yang bisa dicontoh dan dipelajari upaya penanganan bencananya.  "Negara-negara anggota OECD harus belajar bersama untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Kita bisa belajar salah satunya dari Indonesia,"kata Elsa.

Elsa juga mengapresiasi upaya-upaya yang telah ditempuh Kementerian Sosial dalam penanganan bencana di Indonesia.  "Tentu saja penanganan bencana sangat menantang. Upaya yang dilakukan sangat mengesankan, seperti Command Center dan yang lainnya,"tutur Elsa.

(SAN)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement