sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lebih dari 60 Negara Berlomba-lomba untuk Merespons Tarif Terbaru Trump

News editor Kunthi Fahmar Sandy
09/08/2025 00:37 WIB
Lebih dari 60 negara di seluruh dunia berlomba-lomba merespons gelombang tarif terbaru AS yang diumumkan oleh Donald Trump, yang mulai berlaku Kamis.
Lebih dari 60 Negara Berlomba-lomba untuk Merespons Tarif Terbaru Trump (FOTO:Dok Laman The Guardian)
Lebih dari 60 Negara Berlomba-lomba untuk Merespons Tarif Terbaru Trump (FOTO:Dok Laman The Guardian)

Beberapa mitra dagang telah mendapatkan pengurangan melalui negosiasi atau dengan mencapai kesepakatan, termasuk Inggris, Thailand, Kamboja, Vietnam, Indonesia, Filipina, Jepang, Korea Selatan, Pakistan, dan Uni Eropa.

Sementara itu, Uni Eropa adalah satu-satunya mitra dagang yang tarif dasarnya sebesar 15 persen akan mencakup tarif sebelumnya. Artinya, misalnya, keju yang biasanya dikenakan bea masuk sebesar 14,9 persen akan dikenakan pajak sebesar 15 persen, bukan 29,9 persen.

Namun, kesepakatan ini baru terlaksana sebagian, dengan tarif sebesar 27,5 persen yang masih dikenakan pada impor mobil Uni Eropa, sementara detail kesepakatan AS-Uni Eropa sedang diselesaikan.

Hildegard Müller, Presiden Federasi Industri Otomotif Jerman mengatakan kesepakatan Uni Eropa-AS tidak membawa kejelasan atau perbaikan bagi industri. "Tarif sektoral untuk mobil dan suku cadang otomotif sebesar 27,5 persen yang telah berlaku masing-masing sejak April dan Mei masih berlaku dan memberikan beban yang signifikan bagi produsen mobil dan pemasok otomotif Jerman, serta bagi perdagangan transatlantik. Penting agar kesepakatan yang dijanjikan tercapai sekarang dan langkah-langkah keringanan segera dilaksanakan," ujarnya.

Tarif India sebesar 25 persen dapat naik menjadi total 50 persen setelah Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari Rabu yang mengenakan pungutan tambahan sebagai balasan atas pembelian minyak negara itu dari Rusia. Delhi memiliki waktu 21 hari untuk merespons. Trump pun telah mengancam akan menggunakan taktik yang sama terhadap negara-negara lain yang memasok Rusia.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement