Market Watch
Last updated : 16:15 WIB 31/05/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,633.26
  • -3.16
  • -0.05%
  • LQ45
  • 949.67
  • +6.57
  • +0.7%
  • IDX30
  • 494.61
  • +4.07
  • +0.83%
  • JII
  • 530.52
  • -7.10
  • -1.32%
  • HSI
  • 18,949.94
  • +733.03
  • +4.02%
  • NYSE
  • 15,031.08
  • +143.94
  • +0.97%
  • STI
  • 3,166.30
  • +7.50
  • +0.24%
Currencies
  • USD-IDR
  • 14,990
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 7
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 943,493
  • -0.08%
  • -786
  • Minyak
  • 1,028,614
  • -1.21%
  • -12,592

Mantan Presiden Rusia: Tangkap Putin Sama Saja Deklarasi Perang

News
Dian Kusumo
24/03/2023 07:42 WIB
Wakil Kepala Dewan Keamanan Nasional Rusia yang juga mantan presiden Dmitry Medvedv kembali berkomentar soal surat perintah penangkapan.
Mantan Presiden Rusia: Tangkap Putin Sama Saja Deklarasi Perang. (Foto: MNC Media)
Mantan Presiden Rusia: Tangkap Putin Sama Saja Deklarasi Perang. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wakil Kepala Dewan Keamanan Nasional Rusia yang juga mantan presiden Dmitry Medvedv kembali berkomentar soal surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Presiden Vladimir Putin. Dia menegaskan kembali kecamannya, bahkan mengancam negara-negara yang menangkap Putin.

Wakil Kepala Dewan Keamanan Nasional Rusia yang juga mantan presiden Dmitry Medvedv kembali berkomentar soal surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Presiden Vladimir Putin. Dia menegaskan kembali kecamannya, bahkan mengancam negara-negara yang menangkap Putin.

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin pada Jumat lalu terkait tuduhan pemindahan dan deportasi terhadap anak-anak Ukraina sejak invasi pada 24 Februari 2022. 

Rusia menegaskan surat perintah itu tak berlaku di negaranya atau batal demi hukum karena negara itu bukan lagi anggota ICC. Namun Putin bisa saja ditangkap jika mengunjungi 123 negara anggotanya.

Lebih lanjut Medvedev mengatakan, negara Barat tak suka jika hubungan negaranya dan China mesra. Dia juga yakin Barat akan melakukan segala upaya untuk melemahkan Rusia.

Menurut Medvedev, beberapa tahun ke depan akan menjadi waktu yang tidak tenang karena Barat akan berusaha memecah Rusia menjadi negara-negara kecil.

Selain itu, lanjut dia, upaya untuk menghidupkan kembali hubungan Rusia dengan negara Barat tak akan terjadi dalam waktu dekat.

"Saya yakin, cepat atau lambat situasi akan stabil dan komunikasi akan berlanjut, tapi saya sangat berharap bahwa pada saat itu sebagian besar dari orang-orang itu (pemimpin Barat) akan pensiun dan beberapa akan meninggal," ujarnya.

(DKH)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.