sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menaker Sebut Ada 3 Juta Lulusan SMA dan SMK Jadi Pengangguran

News editor Felldy Utama
24/03/2025 22:10 WIB
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan, ada sekitar 7,5 juta orang menjadi pengangguran.
Menaker Sebut Ada 3 Juta Lulusan SMA dan SMK Jadi Pengangguran. (Foto Felldy/MPI)
Menaker Sebut Ada 3 Juta Lulusan SMA dan SMK Jadi Pengangguran. (Foto Felldy/MPI)

IDXChannel - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan, ada sekitar 7,5 juta orang menjadi pengangguran. Bahkan, sekitar 3 juta orang di antaranya merupakan lulusan SMK dan SMA.

Hal ini disampaikan Menaker dalam sambutannya di acara penandatangan naskah kesepahaman bersama dan perjanjian kerja sama bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan Kementerian Ketenagakerjaan di kantor Kemdikdasmen, Jakarta, Senin (24/3/2025).

"Kalau kita lihat pengangguran kita sekarang, itu 7,5 juta, tingkat pengangguran kita 4,91. Sekitar 3 jutaan yang itu adalah lulusan SMA dan SMK, itu potretnya. Lulusan SMP, 2,5 juta. Ini dari BPS," kata dia.

Yassierli menyebut pemerintah memiliki tugas besar untuk menekan angka pengangguran tersebut. Saat ini, Kemenaker memiliki kajian yang disebut sebagai School to Work Transition.

"Apa program yang pas untuk di situ? Kami di Kementerian Ketenagakerjaan, kita sedang mencoba juga merumuskan salah satu pembekalan School to Work Transition itu adalah terkait dengan IP digital. Ini yang penting," ujarnya.

"Karena kita harus mempersiapkan mereka untuk menyongsong future jobs juga. Sehingga tidak sulit bagi mereka nanti untuk melakukan upskilling ataupun reskilling ketika tuntutan industri itu berbeda," kata dia.

Dia mengaku saat ini tengah menyiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi kondisi perubahan industri ke depan. Contoh Green Economics, bagaimana sekarang yang dibutuhkan kompetensi yang berbeda.

"Yang awalnya mungkin mereka adalah mekanik, teknisi mobil yang biasa konvensional kemudian sekarang harus bisa juga memperbaiki mobil listrik. Ini kan suatu hal yang baru. Dan kami sadar bahwa di balai-balai latihan vokasi kita kita juga harus banyak melakukan ini semua," katanya.

Inilah yang dilihat menjadi suatu hal yang penting dan strategis bagaimana untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Kami dari Kementerian Ketenagakerjaan kita melihat ini adalah upaya yang sangat strategis. Salah satu inisiatif yang kita lucurkan itu kita sedang mendata sebenarnya kalau skema-skema sertifikasi kita untuk future jobs itu kemudian sudah siap yang mana nanti kita berharap itu akan diisi, akan diambil oleh lulusan SMA, lulusan SMK dan mana nanti akan diambil oleh lulusan politeknik. Itu dengan profesinya," ujar dia.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement