sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menkes Akui Vaksin AstraZeneca Punya Efek Samping, tapi Minim Sekali

News editor Nia Deviyana
02/05/2024 16:30 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberi tanggapan soal vaksin AstraZeneca yang terbukti memiliki efek samping langka.
Menkes Akui Vaksin AstraZeneca Punya Efek Samping, tapi Minim Sekali. Foto: MNC Media.
Menkes Akui Vaksin AstraZeneca Punya Efek Samping, tapi Minim Sekali. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberi tanggapan soal vaksin AstraZeneca yang terbukti memiliki efek samping langka. Vaksin Covid-19 AstraZeneca terbukti memiliki efek samping langka yaitu thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS) yang mana efek itu berpotensi menyebabkan pembekuan darah. Laporan ini diungkap dalam persidangan gugatan class action di Inggris.

"Ada memang dampak-dampaknya (dari vaksin itu), tapi minim sekali," jelas Menkes Budi pada awak media, Kamis (2/5/2024).

"(Soal riset) Itu sudah lama risetnya. Sekarang tinggal lihat apabila dampaknya terjadi, itu harus ditangani. Tapi, sampai sekarang laporan ITAGI belum (ditemukan ) ada dampak tersebut," tambahnya.

Kabar ini langsung menyebar luas di masyarakat, termasuk di media sosial. Di media sosial X, kabar ini pertama kali tersiar kemarin, Rabu (1/5/2024). Menkes Budi pun buka suara terkait hal ini.

Menurutnya, efek samping TTS itu memang sudah lama teridentifikasi di vaksin Covid-19 AstraZeneca. Pihak AstraZeneca juga sudah melakukan riset terkait itu.

ITAGI adalah Indonesia Technical Advisory Group of Immunization. ITAGI memiliki tanggung jawab untuk memastikan apakah vaksin yang beredar di Indonesia aman diberikan atau tidak. Lembaga itu juga mencatat semua hasil penelitian terkait vaksin-vaksin di Indonesia, termasuk efek sampingnya.

Efek samping TTS sendiri adalah kondisi langka namun serius yang terkait dengan beberapa vaksin, termasuk produksi AstraZeneca. Seseorang yang kena TTS akan menderita pembekuan darah dan kadar trombositnya rendah.

Gejala umum apabila seseorang terkena TTS adalah sakit kepala parah, nyeri dada, penglihatan kabur, kesulitan berbicara, hingga sesak napas.

Di India, kasus TTS berdasarkan data KIPI negara tersebut menunjukkan bahwa kejadiannya sangat kecil, yaitu sekitar 0,61 per sejuta dosis.

Itu jauh lebih rendah dibandingkan 4 kasus/juta yang dilaporkan regulator Inggris. German melaporkan, kasus TTS terjadi sepuluh kasus per sejuta dosis.

(NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement