"kemudian konflik yang masih juga belum selesai dan belum ada tanda-tanda ujungnya berakhir. Baik di Ukranine dan di Timur tengah atau di Gaza, Palestina," terangnya.
Kemudian, kata dia, kondisi itu diperparah lagi dengan situasi perubahan iklim, krisis Pangan, krisis energi dan krisis akses terhadap air bersih.
"Di mana, situasi geopolitik yang demikian kompleks dan unpredictable ini, menyebabkan terjadinya distrupsi rantai pasok global dan juga semakin meningkatnya treat barrier antara negara-negara di dunia," ujarnya.
Tak hanya itu, Menlu juga mengungkap situasi di Indo-Pacific yang juga mengalami eskalasi, yang bisa saja meningkat sewaktu-waktu. Terlebih lagi dengan perkembangan beberapa waktu belakangan ini. Di mana ancaman konflik terbuka akan menjadi semakin nyata.
"Dan saya kira, perkembangan dan dinamika global tersebut membutuhkan sebuah pendekatan yang lebih efektif," tuturnya.
(Ferdi Rantung)