Setibanya di Balkondes Wanurejo, Sandiaga disambut tarian Topeng Ireng yang menceritakan tentang Wanurejo.
Menparekraf juga sempat melihat beraneka produk UMKM di pendopo mulai dari kerajinan, kuliner, fesyen. Menparekraf juga menanam pohon kelengkeng di area paling barat Balkondes Wanurejo.
"Dari 6.016 desa wisata yang tergabung dalam Jadesta, Wanurejo ternyata memiliki banyak keunggulan. Saya tadi melihat langsung mulai dari rengginang sampai ke Candi Pawon. Dan saya berharap tempat-tempat semua berkolaborasi untuk mendukung Wanurejo," kata Sandiaga.
Keberhasilan desa wisata tersebut berkat kolaborasi yang kuat antara sembilan dusun yang menghadirkan ragam daya tarik wisata pedesaan yang terintegrasi, dari mulai penginapan, atraksi, kuliner, kriya, hingga budaya dengan tetap mengedepankan kearifan lokal.
Penginapan yang ditawarkan berupa homestay. Dimana desa Wanurejo menyediakan sekitar 63 homestay yang siap dan layak huni dengan harga sekitar Rp350.000 hingga Rp450.000 per malam.
Adapun sembilan dusun yang terlibat dengan luas 470.100 hektare, di antaranya dusun Bronjonalan, dusun Tingal Kulon, dusun Tingal Wetan, dusun Bejen, dusun Ngentak, dusun Soropadan, dusun Barepan, dusun Jowahan, dan dusun Gedongan.
(NIY)