Memasuki pertengahan Maret 2024, beberapa daerah di Jateng mengalami bencana banjir. Banjir tersebut melanda sejumlah daerah, seperti Grobogan, Demak, Kudus, Pati, Kendal, Kota Semarang, Pekalongan, dan Jepara.
Banjir tersebut tidak hanya menggenangi permukiman warga, tetapi juga melanda lahan pertanian.
Sementara itu, Mentan Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengapresiasi upaya pemerintah meningkatkan produktivitas padi. Terlebih, Grobogan merupakan salah satu lumbung padi nasional.
"Kami sudah menyiapkan pompa untuk petani-petani, termasuk untuk Jateng. Karena ada sekitar 300 ribu hektare lahan pertanian tadah hujan, sehingga ke depan Jateng produksinya meningkat," jelasnya.
Pompa untuk menyedot air ini penting, terutama untuk sawah tadah hujan. Sehingga yang sebelumnya setahun tanam satu kali menjadi dua kali. Pun yang sebelumnya dua kali menjadi tiga kali.
(FAY)