Meta mengatakan tidak ada bukti soal tuduhan melakukan diskriminasi atau akan mempekerjakan para penggugat jika mereka bukan warga negara AS.
Namun berdasarkan data statistik yang dikuti hakim, ada 15 persen dari tenaga kerja Meta di AS memegang visa H-1B dibandingkan dengan 0,5 persen dari keseluruhan tenaga kerja. Visa itu diberikan diberikan kepada para profesional asing,
Hakim juga menyebut ada perjanjian Meta pada Oktober 2021 untuk membayar hingga USD14,25 juta, termasuk denda perdata untuk menyelesaikan tuduhan pemerintah federal yang menolak untuk mempertimbangkan pekerja Amerika sebagai cadangan untuk pemegang visa sementara.
"Tuduhan ini mendukung keluhan penggugat secara keseluruhan bahwa mereka tidak dipekerjakan karena Meta lebih memilih pemegang visa H-1B," tulis Beeler.
Pemerintah AS sebelumnya telah menggugat Meta pada Desember 2020. Untuk itu, penggugat berharap majelis hakim mengabulkan gugatan mereka kepada Meta.