sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Minimalkan Risiko Gempa dan Tsunami, BMKG Gencarkan Edukasi Warga

News editor Irfan Ma'ruf
02/10/2023 00:02 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus menggencarkan pelaksanaan sekolah lapang gempabumi dan tsunami (SLG) di seluruh penjuru Indonesia.
Minimalkan Risiko Gempa dan Tsunami, BMKG Gencarkan Edukasi Warga. (Foto: MNC Media)
Minimalkan Risiko Gempa dan Tsunami, BMKG Gencarkan Edukasi Warga. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus menggencarkan pelaksanaan sekolah lapang gempabumi dan tsunami (SLG) di seluruh penjuru Indonesia. 

"Literasi kebencanaan masyarakat harus terus ditingkatkan dan dilakukan secara berkelanjutan guna meminimalkan risiko gempabumi dan tsunami yang mengintai banyak wilayah pesisir Indonesia," tutur Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis, Minggu (1/10/2023). 

"Literasi kebencanaan masyarakat harus diperkuat. Terlebih di era disrupsi informasi seperti sekarang ini banyak sekali disinformasi maupun berita bohong yang beredar ditengah masyarakat dan menimbulkan keresahan juga kepanikan," tambah Dwikorita. 

Inovasi teknologi yang terus dikembangkan oleh BMKG perlu didampingi oleh literasi masyarakat untuk bisa menekan risiko seminimal mungkin.

"Edukasi mitigasi bencana merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Maka dari itu membangun literasi kebencanaan yang kuat membutuhkan sinergi dan kerja sama pentaheliks, yaitu pelibatan pemerintah, pakar atau akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media massa," ujar Dwikorita.

Kolaborasi yang kuat akan mempercepat langkah penyebaran pengetahuan tentang bencana, sehingga masyarakat semakin kuat dalam mendukung kebijakan dan strategi penanggulangan bencana.

"Pemerintah Daerah disepanjang selatan Jawa harus terus meningkatkan kesiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi dan tsunami. Penyediaan, penambahan, dan perbaikan jalur-jalur evakuasi, kata dia, menjadi salah satu langkah tepat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk," ungkap Dwikorita.

Kabupaten Kebumen merupakan salah satu zona potensi gempa dan tsunami di Indonesia karena posisinya yang berhadapan langsung dengan zona megathrust selatan Jawa yang memiliki potensi magnitude maksimum M 8,7. Sumber gempa megathrust ini berada di zona subduksi yang merupakan tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasi di dasar laut Samudra Hindia selatan Kebumen. 

"Pemodelan penjalaran gelombang tsunami akibat gempa dengan skenario tersebut diperkirakan mencapai 14 - 18 meter di Kabupaten Kebumen, dengan waktu tiba di pesisir pantai sekitar 38 - 46 menit. Dampak guncangan akibat gempa tersebut diperkirakan mencapai VII-VIII MMI, yang berarti merupakan guncangan yang kuat hingga sangat kuat dan dapat mengakibatkan kerusakan sedang hingga berat," pungkas Dwikorita.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement