Meskipun, kata Fachri, sifat hujan pada 2024-2025 didominasi oleh sifat hujan normal, tapi bukan berarti tidak perlu melakukan langkah-langkah antisipasi kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi basah.
“Tetap hal ini tetap perlu penting dilakukan untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Sebab, walaupun dikatakan sifat hujan normal tapi jumlah curah hujan sudah tinggi,” ujarnya.
“Terus bangun sinergi, kolaborasi yang kokoh dengan para stakeholder untuk menjamin bahwa untuk memperkuat bahwa yang namanya pengurangan risiko bencana itu bisa kita optimalkan ya. Bencana memang tidak bisa kita cegah tapi risikonya bisa kita kurangi. Nah ini yang mungkin perlu terus kita lakukan melalui kolaborasi kerja sama dengan berbagai pihak,” katanya.
(Dhera Arizona)