BMKG melaporkan saat ini fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia khususnya bagian timur. Kemudian, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial, gelombang Kelvin juga mendukung potensi pertumbuhan awan hujan sebagian wilayah Indonesia.
Kemudian, adanya daerah tekanan rendah terpantau di perairan barat Filipina akibat Bibit siklon tropis 91W dan di Laut Filipina sebelah utara Papua yakni Bibit siklon tropis 92W yang juga berpotensi menumbuhkan awan-awan hujan.
BMKG mengungkapkan secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan hingga 25 Juli 2024, berupa potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang terdapat di wilayah:
- Sumatera Barat,
- Kalimantan Utara,
- Sulawesi Tenggara,
- Maluku,
- Papua Barat Daya,
- Papua Tengah,
- Papua Pegunungan,
- Papua.
Potensi angin kencang:
- Banten,
- Jawa Barat,
- NTB,
- NTT,
- Sulawesi Barat,
- Sulawesi Selatan,
- Sulawesi Tenggara,
- Maluku,
- Papua Barat,
- Papua Tengah.
(FRI)