Ilmuwan aplikasi iklim lembaga tersebut, Clement Albergel, mengatakan bahwa gelombang panas berikutnya diperkirakan menerjang Eropa selatan, di mana suhu yang sangat panas pada pekan lalu terpaksa menutup kompleks Acropolis di Athena, Yunani.
Albergel mengatakan, kenaikan suhu yang mencetak sejarah itu juga diprediksi terjadi di seluruh dunia selama beberapa hari ke depan.
“Kita harus beradaptasi.
Memang benar, masyarakat kita harus beradaptasi terhadap suhu yang menjadi sejenis kenormalan baru dari tahun ke tahun.
Akibat perubahan iklim, kita bisa merasakan bahwa gelombang-gelombang panas terjadi semakin sering, semakin panas dan semakin lama. Apa yang sudah kita alami tahun lalu dan yang sedang kita alami sekarang adalah sekilas gambaran iklim kita pada masa depan.”
Ia mengatakan, suhu udara yang tinggi dapat memicu berbagai masalah kesehatan, dari kelelahan akibat panas dan dehidrasi parah, hingga peningkatan risiko serangan jantung dan strok.