IDXChannel - Invasi militer Ukraina ke wilayah Kursk di barat daya Rusia terus berlanjut. Pasukan Kyiv berhasil maju hingga 30 kilometer (km) ke dalam teritori Negeri Beruang Putih tersebut.
"Ukraina mengintimidasi penduduk Rusia yang cinta damai," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, dilansir dari BBC pada Senin (12/8/2024).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy baru-baru ini mengakui aksi pasukannya di Kursk. Dia berdalih wilayah tersebut merupakan basis militer Rusia.
"Sekitar 2.000 serangan lintas batas telah dilancarkan oleh Rusia dari Kursk pada musim panas ini," kata Zelenskyy.
"Ada serangan artileri, mortir, dan pesawat nirawak. Kami juga mencatat serangan rudal. Setiap serangan itu layak mendapat respons yang adil," katanya.
Kyiv memulai invasinya ke Kursk pekan lalu. Operasi militer yang tak terduga ini telah memasuki hari keenam.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut invasi Ukraina di wilayahnya sebagai provokasi besar. Dia menuduh Kyiv sengaja menyasar warga sipil dan fasilitas umum.
"Ini adalah provokasi besar," kata Putin.
Seorang pejabat senior Ukraina yang menolak disebut namanya mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ribuan tentara terlibat dalam operasi tersebut. Kyiv juga mengerahkan armada tank dan kendaraan tempur lapis baja.
Setelah kesukesan di Kursk, Kyiv kini mengincar wilayah Belgorod yang juga terletak dekat perbatasan kedua negara. Otoritas di Belgorod telah mengevakuasi ribuan warga untuk mengantisipasi ancaman serangan Ukraina.
Serangan Kursk terjadi setelah militer Rusia menekan wilayah timur Ukraina selama beberapa pekan ke belakang. Beberapa analis berpendapat bahwa operasi tersebut salah satunya bertujuan untuk memaksa penarikan mundur sebagian pasukan Rusia dari timur Ukraina. (Wahyu Dwi Anggoro)