IDXChannel- Aksi mogok kerja di gerai-gerai Starbucks Amerika Serikat (AS) diperkirakan makin meluas di malam Natal. Serikat pekerja Starbucks Workers United menyebut lebih dari 300 gerai akan melakukan aksi mogok kerja.
Dikutip dari Axios, Selasa (24/12/2024), aksi mogok itu direncanakan diikuti 5.000 pekerja selama lima hari sebelum Natal. Pada Senin, Serikat pekerja itu menyebut lebih dari 60 gerai di 12 kota besar di Amerika Serikat, termasuk New York, Los Angeles, Boston, dan Seattle sudah tutup.
Mereka menyebut proses negosiasi dengan pihak Starbucks menemui jalan buntu. Beberapa tuntutan pekerja seperti soal upah, kepegawaian dan jadwal kerja belum menemui titik terang.
Aksi mogok kerja di malam Natal nanti diprediksi jadi yang terbesar di antara jaringan bisnis kedai kopi.
"Pemogokan ini merupakan unjuk kekuatan awal, dan kami baru saja memulai," kata seorang barista di Oregon dalam sebuah pernyataan serikat pekerja.
Perusahaan yang berkantor pusat di Seattle ini sebelumnya mengatakan siap melanjutkan negosiasi. Starbucks menuduh serikat pekerja terlalu cepat mengambil keputusan.
Negosiasi sudah berlangsung sejak April namun belum tuntas. Sebab, Starbucks menilai tuntutan Workers United yang menyerukan kenaikan upah minimum mitra per jam sebesar 64 persen, dan 77 persen selama masa kontrak tiga tahun sangat memberatkan.
(Ibnu Hariyanto)