IDXChannel - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong industri baterai kendaraan listrik melalui hilirisasi nikel.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, Indonesia memiliki potensi sumber daya nikel yang sangat besar, mencapai 17 miliar ton dengan cadangan sebesar 5 miliar ton.
"Sekarang ini RKAB produksi (nikel) untuk tahun 2024 itu kurang lebih 240 juta, sedangkan tahun lalu kebutuhan smelter itu 220 juta ton," kata Arifin, Selasa (6/8/2024).
Arifin menambahkan, potensi nikel yang melimpah di Indonesia merupakan modal penting untuk pengembangan industri baterai, baik untuk kebutuhan nasional maupun global.
Sehingga menurutnya, industri hilir di dalam negeri saat ini belum sepenuhnya berkembang. Oleh karena itu, pemerintah berupaya memberikan insentif kepada badan usaha untuk membangun industri hilir, industri Electric Vehicle (EV), dan infrastruktur pendukung.
"Ini harus kita kendalikan betul-betul sehingga memang hilirnya mempunyai prospek nilai tambah yang lebih baik, bisa menyiapkan tenaga kerja lebih baik, kemudian juga bisa mendukung program transisi energi kita ke industri EV," kata dia.